memanfaatkan data, dan jangan berhenti dalam tahun ini, dan pendataan setelah dilakukan selesai, justru kegiatan ini adalah cikal bakal mengelola desa. Narasumber akan memberikan materi SIPBM Desa walaupun melalui sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat. Bukan satu-satunya dan menjadi cikal bakal sistem informasi di desa. Jika ada kebutuhan aplikasi lain, maka
116 Pendata SIPBM ATS dari 58 Desa terpilih, dibagi dalam 2 kelas, yang masing-masing kelas sebanyak 58 orang mengikuti Pelatihan Monitoring ATS dan ABPS terdampak Covid-19 melalui SIPBM ATS berbasis Web dan Android. Kegiatan ini dilakukan dengan zoom meeting (virtual). Fasilitasi dalam kegiatan ini dari dukungan dana UNICEF melalui Kerjasama
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah menjadikan Desa sebagai subyek pembangunan, bukan lagi obyek seperti pada masa lalu. Konsekuensi logisnya, program-program yang datang dari pemerintah supradesa maupun luardesa bersifat komplementer (saling mengisi) terhadap pembangunan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh masyarakat Desa.
PDT dan Transmigrasi bekerjasama dengan UNICEF Indonesia melakukan pelatihan SIPBM ATS berbasis website dan android yang digunakan untuk Monitoring Anak Tidak sekolah dan Anak Berpotensi Putus Sekolah. Fokus lokasi pendataan ATS dan ABPS dengan SIPBM ini akan dilakukan di seluruh provinsi, 411 kabupaten dan 1235 desa.
Kasubid Pemsosbud Bapperlitbangda Kabupaten Brebes Bayu Setiawan, S.Kom memberikan pemahaman kepada Forum Badan Kerjasama Antar Desa (Forum BKAD) Kecamatan Ketanggungan, sebuah forum besar untuk memudahkan kerjasama antar desa dalam rangka akselerasi pembangunan di Desa. Mereka yang hadir adalah Perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Desa, dan operator SID Desa. Kamis